A. Menggabungkan
Kalimat
1. Kalimat
Tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa, memiliki satu subjek dan
satu predikat.
Contoh:
Mereka membentuk kelompok belajar.
Macam-
macam kalimat tunggal yaitu:
·
Kalimat tunggal berpredikat
nomina ( kata benda)
Contoh:
Beliau guru saya. >> Beliaulah guru saya.
·
Kalimat tunggal berpredikat
adjektiva (kata sifat)
Contoh
: Adikku sangat tekun.
·
Kalimat tunggal berpredikat
verba (kata kerja)h
·
Kalimat tak transitif : Kalimat
yang tidak memiliki objek dan pelengkap
Contoh
: Bu Camat sedang berbelanja.
·
Kalimat Ekatransitif : Kalimat
yang tidak memiliki pelengkap
Contoh
: Dia memberangkatkan kereta api itu terlalu cepat.
·
Kalimat Dwitransitif :
kalimat yang memiliki objek dan pelengkap
Contoh
: Aku mengirimi adik uang.
·
Kalimat Semi Transitif :
Kalimat yang predikatnya terdiri atas kata bentukan dengan menggunakan afiks
ke-an.
Contoh
: Tarno kejatuhan kelapa.
2. Kalimat
Majemuk adalah gabungan dari kalimat
tunggal.
Contoh
: Adevita bertanya pada Maya, mengapa ia marah padanya.
a. Kalimat
Konjungsi
1. Konjungsi
Koordinatif
· Dan
>> Menandai perhubungan.
· Tetapi
>> Menandai Perlawanan.
Contoh
: Dia berlari ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur.
2. Konjungsi
Subkoordinatif
· Hubungan
waktu >> ketika, manakala, sewaktu, setelah
Contoh
: Sejak Anggi pergi, dia belum datang kembali.
· Hubungan
Syarat >> jika, seandainya, apabila, asalkan
Contoh
: Apabila Nurul belum kembali, Zayhandi tidak akan pergi.
· Hubungan
Pengandaian >> walaupun, meskipun, biarpun
Contoh
: Walaupun hatinya sangat sedih, ia tak pernah menangis dihadapanku
·
Penggabungan kata sebab dan
karena
Contoh
:
a. Hadi
berjalan tergesa-gesa.
b. Hari
akan hujan.
c. Hadi
berjalan tergesa-gesa karena hari akan hujan.
·
Penggabungan dengan kata ketika
Contoh
:
a. Pak
guru masuk kelas.
b. Para
siswa sedang asik berdiskusi.
c. Ketika
pak guru masuk kelas, para siswa sedang asik berdiskusi.
·
Penggabungan dengan bukan,
melainkan
Contoh
:
Bukan
Sarah yang menulis puisi itu, melainkan Kak Rosa.
3. Konjungsi
antarkalimat
Menghubungkan
satu kalimat yang lain dengan tidak membentuk kalimat baru.
Contoh
: kemudian, sesudah itu, sebelumnya, oleh karena itu, dll.
B. Memahami
pengembangan paragraf
1. Definisi
paragraf adalah rangkaian kalimat yang menggabungkan dan membentuk suatu
kesatuan pokok pembahasan.
2. Unsur-unsur
paragraf
a. Gagasan
utama dan gagasan penjelas
gagasan
yang menjadi dasar pengembangan paragraf. (gagasan pokok, ide pokok)
b. Kalimat
utama dan kalimat penjelas
·
Kalimat yang berisi ide
pokok. (letak di depan/akhir paragraf)-> kalimat utama.
·
Kalimat penjelas adalah
kalimat yang berisi gagasan yang mendukung/ menjadi penjelas kalimat utama.
c. Hubungan
unsur-unsur paragraf
Hubungan
antara gagasan utama dan kalimat utama serta gagasan penjelas dan kalimat
penjelas.
3. Ciri-ciri
paragraf yang baik
a. Ketetapan
pilihan kata (sinonim,antonim).
b. Kelogisan
c. Kekompakan
hubungan antarkalimat.
Contoh:
penggunaan konjungsi, pengulangan kata, frasa, diksi, kata berhiponing (bagian
dari kata lainnya).
d. kesatuan
gagasan.
Setiap
gagasan harus berada dalam satu paragraf tidak boleh di dalam satu paragraf
terdapat dua gagasan yang berbeda.
4. Jenis-jenis
paragraf
a. Berdasarkan
letak kalimat utamanya
·
Paragraf deduktif (awal)
Gagasan
utama terletak di awal paragraf
·
Paragraf induktif (akhir)
Gagasan
utama terletak di akhir paragraf.
·
Paragraf campuran (awal dan
akhir)
Gagasan
utama terletak di awal dan akhir paragraf.
·
Paragraf deskripsi/ narasi
(gagasan utama tersebar diseluruh kalimat, bisa dikatakan tidak memiliki
kalimat utama.
b. Berdasarkan
letak dalam karangan
·
Paragraf pendahuluan :
mengantarkan pembaca pada masalah yang akan dibahas.
·
Paragraf penjelas : berisi
uraian masalah pembahasan/ analisis dalam paragraf pendahuluan.
·
Paragraf penutup : pembahasan
pola dikemukakan perincian dan contoh dari paragraf tersebut. Pembahasan akhir
yang menandai pembahasan sudah selesai.
c. Menganalisis
jenis-jenis paragraf berdasarkan fungsi pengembangnya
1. Paragraf
Narasi = Paragraf yang bertujuan menceritakan suatu peristiwa/ kejadian
sedemikian rupa sehingga seolah-olah mengalami sendiri kejadian yang
diceritakan.
Jenis- jenis paragraf
narasi :
§ Narasi
fiksi: berupa novel dan cerpen dongeng.
§ Narasi
nonfiksi: berupa biografi dan kisah perjalanan.
2. Paragraf
Deskripsi
·
Ciri-ciri :
-
Menyatakan kesan
-
Memungkinkan terciptanya
imajinasi
-
Menggambarkan
-
Menggunakan kata sifat
3. Paragraf
Eksposisi
· Tujuan
: Agar pembaca memproleh pengetahuan atau wawasan.
4. Paragraf
Argumentasi
Paragraf argumentasi
berisi penilaian, pembelaan, dan pertimbangan mengenai pendapat dan alasan
untuk menyakinkan pembaca.
Hal yang
dibedakan
|
Paragraf
Eksposisi
|
Paragraf
Argumentasi
|
Tujuan
penulisan
|
Untuk
menjelaskan dan menerangkan supaya pembaca mendapat informasi
|
Untuk
mempengaruhi pembaca sehingga menyetujui pendapat yang diungkapkan oleh
penulis
|
Penggunaan
fakta grafik dan data lainnya
|
Untuk
menjelaskan sesuatu yang dikemukakan oleh penulis
|
Untuk
membuktikan bahwa yang dikemukakan penulis adalah benar
|
Bagian
penutup
|
Biasanya
menegaskan apa yang telah diuraikan sebelumnya
|
Berupa
kesimpulan atau yang telah diuraikan sebelumnya
|
5. Paragraf
Persuasi
Paragraf persuasi
bertujuan untuk menyampaikan ajakan kepada pembaca. Selain menggunakan fakta,
penulis dapat menggunakan para ahli untuk memperkuat ajakan atau imbauanya.
Seseorang dapat mengikuti ajakan apabila terdapat sejumlah kata yang dapat
menumbuhkan rasa kepercayaanya. Sebagai contoh, untuk mengajak seseorang belajar
dengan rajin dan tekun maka tunjukanlah fakta orang-orang yang sukses dalam
belajar, tunjukan pula fakta-fakta lain dari rajin dan tekun belajar.
Pola pengembangan
paragraf
1.
Pola Umum Khusus
Pola
ini sebenarnya meliputi pola umum-khusus dan khusus umum. Pola pertama, gagasan
utama di tempatkan pada awal paragraf yang kemudian diikuti oleh
gagasan-gagasan penjelas pada kalimat-kalimat berikutnya. Pola kedua
menempatkan gagasan umum pada akhir paragraf setelah gagasan-gagasan penjelas.
2.
Pola definisi luas
Definisi
dalam pembentukan sebuah paragraf adalah usaha penulis untuk memberikan
keterangan atau arti terhadap sebuah kata atu hal. Hal yang dikemukakan penulis
dalam hal dapat berupa definisi formal, definisi dengan contoh dan
keterangan-keterangan lain yang bersifat menjelaskan arti suatu kata atau hal.
3.
Pola Proses
Proses
merupakan urutan tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau
menghasilkan suatu atau urutan dari suatu kejadian atau peristiwa.
4.
Pola Sebab Akibat
Dalam
hal ini, sebab bertindak sebab sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai
perincian perkembangannya. Namun, susunan tersebut dapat juga terbalik.
5.
Pola Ilustrasi
Dalam
karangan ilmiah, ilustrasi-ilustrasi tersebut tidak berfungsi untuk membuktikan
suatu pendapat akan tetapi dipakai untuk menjelaskan maksud menulis.
6.
Pola Analogi
Paragraf
analogi adalah paragraf yang disusun dengan cara membandingkan dua hal yang
berbeda. Pola pengembangan paragraf ini didasarkan pada asumsi bahwa jika sudah
ada persamaan dalam berbagai segi, akan ada persamaan dalam bidang yang lain.
7.
Pola Pertentangan
Pola
pertentangan digunakan ketika kita membahas satu persoalan dengan cara
membedakan atau mengontraskannya dengan persoalan lain.
8.
Pola Analisis
Pola
analisis digunakan ketika menjelaskan gagasan yang sifatnya umum ke dalam
perincian-perincian. Dalam paragraf ini ada bagian yang dianalisis dan bagian
yang menganalisis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar