Kata
baku adalah kata yang cara pengucapannya ataupun penulisannya sesuai
dengan kaidah-kaidah standar
atau kaidah-kaidah yang dibakukan. Sumber
utama bahasa baku adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata
baku digunakan dalam kalimat resmi, baik lisan
maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.
- Apabila kita ingin melihat cara penulisan huruf dan tanda baca kita dapat melihatnya atau berpedoman pada EYD. Contohnya penulisan kata ambon. kata ambon yang merujuk pada tempat huruf kapital, yakni Ambon. Akan tetapi, apabila kata itu merujuk pada jenis buah-buahan, kata itu ditulis dengan huruf kecil, yakni (pisang) ambon.
- Apabila ingin melihat cara penulisan kata, kita pun bisa melihatnya dalam kamus. Misalnya metoda atau metode, antri atau antre. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Depdiknas (2008), kata yang ditemukan adalah metode, dan tidak ada kata metoda di dalamnya. Dalam kamus itu pun tidak ada kata antri, yang ada adalah antre. Berdasarkan hal itu, dapat disimpulkan bahwa bentuk baku yang benar dari pasangan-pasangan kata itu adalah metode, antre.
- Apabila ingin mengetahui cara penulisan susunan kata dalam bentuk frasa atau kalimat, kita dapat melihatnya dalam buku tata bahasa baku. Misalnya untuk penulisan pertanggungjawaban dan ayah ke sawah.
1.
Menurut tata bahasa baku, dua buah kata yang mendapat awalan sekaligus
akhiran, penulisannya harus
disatukan.
Tanggung jawab + per-an -> pertanggungjawaban
Salah paham + ke-an -> kesalahpahaman
2. Menurut tata bahasa baku, struktur kalimat itu harus lengkap subjek,
predikat, dan objeknya. Susunan kata ayah ke sawah tidaklah lengkap. Susunan
kata itu tidak memiliki predikat, oleh karena itu, kalimat tersebut harus
diperbaiki maenjadi “Ayah pergi ke sawah”.
Untuk memudahkan di dalam mengidentifikasi kebakuan
suatu kata,, kita harus mengenali ciri-cirinya sebagai berikut.
- Tidak dipengaruhi bahasa daaerah
Baku
tidak baku
aktif aktip
ambulans ambulan
- tidak dipengaruhi bahasa asing
Baku
Tidak baku
ahli
akhli
azan
adzan
- Bukan merupakan ragam bahasa percakapan
baku
tidak baku
dengan
sama
mengapa
kenapa
4.
Pemakaian imbuhan secara eksplisit
baku
tidak baku
ia sudah bekerja keras ia sudah kerja keras
- Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat
Baku
Tidak baku
Suka akan
Suka dengan
Disebabkan oleh Disebabkan
karena
- Tidak terkontaminasi,tiadak rancu
Baku
Tidak Baku
Berkali-berkali
Berulanng kali
- Tidak mengandung arti leonasme
Baku
Tidak baku
Para tamu
Para tamu-tamu
8.
Tidak menandung hiperkorek
Baku
Tidak baku
Insaf
Insyaf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar