1. Bahasa merupakan suatu sistem
Bahasa merupakan suatu sistem.
Artinya, bahasa dibentuk oleh bagian – bagian yang terpola. Setiap bagian itu
tidak boleh di susun secar sembarangan karena mamiliki aturan – aturan
tersendiri. Aturan itu terkait dengan penyusunan huruf atau bunyi, pembentukan
kata, penataan kalimat, wacana, dan ada juga yang terkait dengan pengungkapan
makna.muncul lah sejumlah ilmu yang berkaitan dengan aturan – aturan tersebut,
yakni :
1. Fonologi
adalah ilmu yang mempelajari bunyi bahasa.
2. Morfologi
adalah ilmu yang mempelajari pembentukan kata.
3. Sintaksis
adalah ilmu yang mempelajari penyusunan kalimat.
4. Semantik
adalah ilmu yang mempelajari pembentukan makna.
2. Bahasa sebagai lambang
Bahasa sebagai simbol maksudnya bunyi tau huruf yang mengandung makna
tertentu. Hubunga antara benda dengan simbolnya itu tidak mutlak. Bahasa sebagai
lambang bersifat abitrer, artinya tidak ada huubungan langsung yng bersifat
wajib antara lambang dengan yang dilambangkan. Contoh : # turunya air dari
langit di lambangkan dengan / hujan/.
# benda
persegi dan berkaki di nyatakan dengan /
meja/
3. Bahasa adalah bunyi
Bahasa di lambangkan dengan bunyi maksudnya jenis suara yang biasa di
hasilkan oleh alat ucap manusia yang berupa bibir, lidah, langit – langit mulut, pangkal gigi, dan seterusnya. Bunyi juga
dalam bentuk tulisan, lambang bunyi
berbentuk tulisan di kenal dengan huruf. Bunyi juga dapat dilambangkan oleh
huruf yang berbeda.
4.
Bahasa itu bermakna
Bahasa itu tidak sekedar berupa
bunyi ataupun lambang – lambang tertulis, tetapi bahasa juga mengandung
makna.hubungan satuan bahasa maknanya itu tidak selalu tetap.maknanya mungkin
mengalami pergeseran, penambahan, penyempitan, ataupun perluasan. Hal ini
dipengaruhi oleh konteks pemakaian dan latar belakang penafsiran. Contohnya : #
Widia sedang menulis pengalamanya di buku barunya.
# Putri ayik sekali membaca buku sejarah
perkembangan sastra di Indonesia.
Maksudnya buku di dlam dua
kalimat tersebut itu berbeda, pada kalimat pertama buku yang dimaksud adalah
buku tulis, sedangkan kalimat kedua bermakna ‘buku teks bacaan’.
5. Bahasa itu arbitrer
Arbitrer artinya sembarangan,
sewenang – wenang, manasuka, selalu berubah – ubah. Tidak ada hubungan wajib
antara lambang bahasa dengan konsep atau pengertian yang dimaksud lambang
tersebut. Contoh : # hewan yang suaranya mengaum itu tidak harus dinamai
harimau. Oleh karena itu, hewan tersebut memiliki nama yang “suka – suka”.
6. Bahasa itu Konvsional
Bahasa pun merupakan hasil konvensi atau
kesepakatan masyarakat penggunaannya. Contoh, orang Indonesia “ bersepakat”
kalau binatang yang mengaum itu bernama harimau, orang sunda maung, orang Inggris tiger.Akan tetapi, kita sebagai orang
Indonesia tidak bisa sekehendak hati menganti nama menjadi mauhari atau rihamu.
7. Bahasa itu produktif
Sifat produktif pada sistem bahasa
adalah engan satuan yang terbatas, dapat dikreasikan bentukan yang tak
terbatas. Contohnya huruf a/i/r/ selain kata air, bunyi – bunyi itu bisa di bentuk
menjadi ria dan rai.
8. Bahasa itu unik
Setiap
bahasa memiliki keunikan atau kekhasan masing – masing. Contoh, bahasa Jawa,
memiliki ke kekhasan yang tidak di miliki bahasa Sunda. Keunikan – keunikan itu
terkait dengan kreativitas pemakainyadan fleksibilitas yang menjadi
karakteristik bahasanya. Adapun keunikan suatu bahasa dapat diketahui secara
jelas melalui kamus dan tata bahasa yang berlaku pada bahasa itu.
9.
Bahasa itu Universal
Di
suatu sisi bahasa itu memiliki keunikan, tetapi di sisi lain memiliki
keuniversalan atau sifat – sifatyang berlaku umum. Sifat itu dimiliki setiap
bahasa di dunia, contohnya tiap bahasa di bentuk oleh vokal dan konsonan, akan
tetapi vokal dan konsonan pada setiap bahasa mamiliki kekhasan masing – masing
baik itu dalam hal jumlah maupun variasinya. Indonesia memiliki 6 vokal dan 22
konsonan.
10. Bahasa itu
dinamis
Bahasa
terus mengalami perkembangan dan perubahan. Perkembangan dan perubahan dapat
menyebabkan bahasa di tiap kelompok berbeda – beda. Penyebab terjadinya
perkembangan bahasa antara lain berupa kontak antara bahasa yang satu dengan
yang lainnya. Perkembangan bahasa juga disebabkan oleh perkembangan pengetahuan
dan teknologi sehingga masyarakat penggunanya memandan perlu menggunakan
kosakata baru dengan makna yang baru pula. Contoh, seiring perkembangan media
sosial, sekarang dikenal sebutan selfie,
unggah, unduh, retweet, update status.
11. Bahasa itu bervariasi
Berdsarkan konteks pemakaiannya,
terdapat beragam bahasa resmi dan ragam bahasa santai, ada bahasa penjabat, dan
ad pula bahasa pedagang, petani, dan seterusnya. Ada pula variasi ebahasa yang
disebabkan ole perbedaan tempat pemkainya sehingga kemudian dikenal ragam
bahasa Indonesia masyarakat pesisir, bahasa masyarakat perkotaan, dan ragam –
ragam lainya. Variasi dikelompokan kedalam berbagai macam, yakni :
1.
Ideolek adalah variasi
bahasa yang bersifat perseorangan. Contoh gaya bicara presiden Soekarno berbeda
denga gaya bahasa presiden Soeharto.
2.
Dialek adalah variasi
bahasa yang digunakan oleh sekelompok masyarkat pada tempat tertentu. Misalnya,
Jawa di kenal dengan bahasa Cirebon.
3.
Kronolek adalah variasi
bahasa yang terjadi karena perkembangan zaman. Contohnya, variasi ini terliht
pada novel – novel Angkatan Balai Pustaka.
4.
Ragam merupakan variasi
bahasa yang dipengaruhi konteks pemakainya. Dalam hal ini dikenal adanya ragam
formal dan ragam santai.
12. Bahasa Itu Manusiawi
Di samping memiliki akal, ciri khas manusia yang tidak
dimiliki mahlik lain adalah kemampuannya dalam berbahasa. Hewan tidak mamiliki
bahasa. Adapun suara yang mereka hasilkan lebih tepat disebut sebagai bunyi.
Misalnya, suara harimau dari dulu ingga sekarang tetap sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar