Senin, 23 November 2015

Cerpen Kelas X Lintas Minat Bahasa Indonesia Sekolah Sugar Group


BONEKA YANG SOMBONG

Namaku Grace, umurku entah berapa. Aku telah lama terpisah dengan keluargaku. Dulu orang bilang aku cantik dan lucu, namun lain dulu lain sekarang. Rumahku di mana saja, aku bisa berkeliling dunia. Jika ada hujan aku terbawa air, dan tiap itu juga aku pergi ke tempat yang berbeda dan juga suasana yang berbeda. Suatu hari ada banjir menerjang tempatku berada, aku terapung cukup lama di atas air. Dan setelah air surut, aku berada di dekat tong sampah.

Tak berapa lama ada gadis kecil ku perkirakan usianya 8 tahun mengambilku. Aku dibawa ke rumahnya, yang letaknya tak jauh dari situ. Rumahnya sederhana, ia tinggal bersama kedua orangtuanya.
“Bu, lihat apa yang ku bawa.”
“Nak, dia cantik namun kotor. Sebaiknya cuci dulu dia.”
“Baik bu, matanya juga copot satu. Tapi aku punya bekas boneka yang lama.”
“Ya sudah, perbaiki dia.” Lalu dia memasang mata untukku, dan menjahit tubuhku yang luka. Lalu mencuci dan menjemurku.

Keesokan harinya ia mengangkatku dari jemuran, lalu membawaku ke kamarnya. Ternyata banyak boneka yang lain selain aku di kamarnya. Ternyata namanya Ashylla. Setelah lama aku tinggal bersamanya, aku jadi boneka kesayangannya. Dan dari saat itu aku mulai sombong.
“Hay Grace,” Kata Boni si boneka beruang.
“Hay juga Boni, si boneka lama Ashylla, hahaha” Kataku, Boni merasa tersinggung dan pergi meninggalkanku dengan marah.

Tak lama kemudian, boneka–boneka yang lain disimpan di atas lemari yang cukup tinggi, sedangkan aku disimpan di tempat tidurnya. Aku merasa semakin sombong. Malamnya, keluarga Ashylla belum tidur mendengar suara. “BANJIR!! BANJIR!! BANJIR!!” dan terdengar suara kentongan.
Ternyata terjadi banjir, keluarga Ashylla langsung pergi lari meninggalkanku. Boneka lain aman di atas lemari sedangkan aku, di tempat tidur. Tak lama kemudian banjir datang menerjangku, sedangkan boneka yang lain tidak ikut terbawa karena ada di lemari tinggi. Dan tidak terkena banjir.

Masa laluku kembali terulang, sudah lama aku tak merasakan terbawa air. Setelah banjir surut, aku ada di dekat toko yang sudah tutup. Yang aku sesalkan adalah belum meminta maaf kepada teman–temanku, kalau boleh ku ulang waktu aku akan meminta maaf dan memperbaiki semua. Tapi semua sudah terlambat.
by : Indri Ratna Puspita / X Sci C

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PUISI CORONA

CORONA Karya Asep Perdiansyah Corona datang menyerang Dunia menjadi tak tenang Tempat keramaian seketika menghilang Matahari b...