Rabu, 27 Maret 2013

Korupsi Bagaikan Nyamuk Penghisap Darah


Korupsi Bagaikan Nyamuk Penghisap Darah
Korupsi bagaikan nyamuk yang selalu mengisap darah dan dapat mengakibatkan orang sakit bahkan meninggal. Bila nyamuk menghisap darah lain halnya dengan para koruptor mereka menghisap uang rakyat, uang yang seharusnya dipergunakan untuk biaya kesehatan orang yang tidak mampu uangnya malah habis dimakan oleh nyamuk-nyamuk penghisap uang rakyat. Rakyat miskin yang sakit tidak dapat mendapatkan kesehatan yang layak karena mereka tidak mampu membayar biaya rumah sakit yang sangat tinggi tidak sedikit yang meninggal dunia karena tidak mendapatkan perawatan kesehatan dengan baik. Rakyat miskin tidak dapat membeli makanan yang bergizi untuk anak mereka karena tidak mempunyai uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari banyak anak-anak yang kekurangan gizi sedangkan para nyamuk-nyamuk penghisap uang rakyat perutnya kenyang sementara rakyat miskin kelaparan. Banyak anak-anak yang seharusnya mereka bersekolahmendapatkan pendidikan yang layak  tapi harus bekerja membantu orang tua untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Rakyat miskin tidak boleh sakit karena bila sakit mereka tidak bisa mendapatkan kesehatan yang baik karena tidak bisa membayar biaya rumah sakit jangankan untuk membayar rumah sakit untuk makan sehari-hari saja susah harus berjuang mati-matian. Nyamuk bila hilang satu tapi temannya masih banyak begitu pula korupsi di Indonesia tertangkap satu tapi masih banyak koruptor-koruptor lain yang masih berkeliaran. Perlu pembasmi nyamuk yang super ampuh untuk menanggulangi ini semua. Semoga kelak Indonesia menjadi negara yang makmur dan sejahtera rakyatnya. Sekali merdeka tetap merdeka katakan tidak untuk korupsi.
Asep Perdiansyah, S.Pd.
Guru Sekolah Sugar Group Lamteng
Alumni Universitas Lampung


Kamis, 21 Maret 2013

Solo, Yogya, Bali


Lampung Butuh Seorang Pemimpin yang Berjuang Untuk Rakyat



Lampung Butuh Seorang Pemimpin yang Berjuang Untuk Rakyat
Provinsi Lampung baru saja memperingati hari ulang tahun yang ke-49 tahun. Banyak sekali potensi yang di miliki oleh Provinsi Lampung akan tetapi potensi yang ada belum dapat dimaksimalkan dengan baik. Masih banyak masyarakat Lampung yang hidup di bawah garis kemiskinan, banyaknya anak yang tidak bisa bersekolah karena tidak ada biaya, meningkatnya pengangguran dan masih banyak lagi permasalahan di Sang Bumi Ruwa Jurai ini. Sebentar lagi kita akan menyelenggarakan pesta demokrasi pemilihan orang nomor satu di Lampung. Para calon gubernur sudah mulai melakukan kampanye hampir disetiap jalan penuh dengan gambar-gambar calon gubernur. Masyarakat Lampung perlu pemimpin yang berjuang untuk rakyat bukan hanya janji-janji manis saat kampanye saja setelah itu lupa dengan rakyat. Masyarakat merindukan seorang pemimpin yang bisa memberi teladan ikhlas dan tulus untuk memajukan Provinsi Lampung. Belum lama kita telah menyaksikan pesta demokrasi di Ibu kota Jakarta. Sosok Jokowi mungkin bisa dijadikan pembelajaran bagi calon yang akan maju menjadi gubernur Lampung. Banyak gebrakan-gebrakan yang di lakukan Jokowi untuk mengatasi berbagai macam persoalan yang ada di Jakarta. Sangat menyedihkan sekali menyaksikan kondisi masyarakat Lampung yang miskin ketika sakit mereka tidak bisa mendapatkan perawatan kesehatan dengan baik karena tidak mempunyai uang untuk membayar rumah sakit, banyak anak-anak kecil yang meminta-minta dan mengamen mereka seharusnya mendapatkan pendidikan yang layak akan tetapi apalah daya merka tidak mampu bersekolah karena tidak ada biaya. Pendidikan sangat penting dalam memajukan suatu bangsa. Calon pemimpin Lampung kelak diharapkan mampu menampung seluruh aspirasi masyarakat Lampung dapat memberikan kesehatan dan pendidikan gratis bagi masyarakat tidak mampu. Banyak sekali konflik-konfik di Lampung yang terjadi yang memakan banyak korban dan kerugian materi. Masyarakat Lampung mempunyai keanekaragaman yang sangat bervariatif mulai dari beragam suku dan agama. Seorang pemimipin Lampung juga harus bisa menjaga keharmonisan, kerukunan, dan memberikan rasa aman bagi masyarakat Lampung.

Asep Perdiansyah, S.Pd.
Guru Sekolah Sugar Group Lampung Tengah

Selasa, 19 Maret 2013

Kata Mutiara

Korupsi itu bagaikan nyamuk hilang satu temannya masih banyak ( By Asep Perdiansyah )

Tuntutlah ilmu seperti orang yang sedang kehausan dan kelaparan. ( By Asep Perdiansyah )

Kesuksesan bagaikan orang yang tidak bisa berenang kemudian tercebur di laut. ( By Asep Perdiansyah )

Pendidikan bukan seperti mengisi gelas akan tetapi menghidupkan api unggun. ( By Asep Perdiansyah )

Siswa bagaikan tanaman yang harus dipupuk dan disiram (By Asep Perdiansyah )

Salah itu biasa terus berusaha itu baru luar biasa ( By Asep Perdiansyah )

PUISI CORONA

CORONA Karya Asep Perdiansyah Corona datang menyerang Dunia menjadi tak tenang Tempat keramaian seketika menghilang Matahari b...