BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sebuah
klausa, sebagaimana frasa, merupakan sekelompok kata. Akan tetapi, sebuah
klausa adalah sekelompok kata yang memiliki subjek dan predikat, sedangkan
frasa tidak. Klausa merupakan bagian inti dari kalimat atau dapat juga
dikatakan sebagai pembentuk kalimat.
Jadi
kini kita akan mempelajar tentang stuktur klausa secara mendalam dan kita dapat
mengetauhi perbedaan antara kata frasa dan klausa
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dari klausa?
2. Apa
saja stuktur dari klausa?
C.
Tujuan
Agar kita dapat mengetaui apa itu klausa
dan apa saja stuktur yang ada dalam klausa.
D.
Manfaat
Kita dapat mempelajari
klausa lebih dalam dan mengetauinya dengan jelas tentang pengertian klausa dan
stuktur klausa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Sebuah klausa,
sebagaimana frasa, merupakan sekelompok kata. Akan tetapi, sebuah klausa adalah
sekelompok kata yang memiliki subjek dan predikat, sedangkan frasa tidak.
Klausa merupakan bagian inti dari kalimat atau dapat juga dikatakan sebagai
pembentuk kalimat.
Kalimat
|
Klausa
|
Frasa
|
Kata
|
a. Anak
sulungnya masih sekolah di Taksimalaya
|
anak sulungnya
masih sekolah di Taksikmalaya
|
1) anak
sulunnya
2) masih
sekolah
3) di
Tasikmalaya
|
1)
anak
2)
sulungnya
3)
masih
4)
sekolah
5)
di
6)
Tasikmalaya
|
b. Ketika
ayahnya datang, dia sedang mengikuti kejuaraan pencak silat di Bandung
|
1)
ayahnya datang
2)
dia sedang mengikuti kejuaraan pencak
silat di Bandung
|
1) sedang
mengikuti
2) kejuaraan
pencak silat di Bandung
3) di
Bandung
|
1)
ketika
2)
ayahnya
3)
datang
4)
dia
5)
sedang
6)
mengikuti
7)
kejuaraan
8)
pencak
9)
silat
10) di
11) Bandung
|
B.
Unsur
– Unsur Klausa
Klausa dapat pula diartikan sebagai satuan
bahasa yang terdiri atas subjek, predikat, baik disertai objek, pelengkap, dan
keterangan ataupun tidak. Dengan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa unsur
inti klausa adalah subjek dan predikat. Unsur lain, seperti objek, pelengkap,
dan keterangan boleh ada dalam klausa, boleh juga tidak ada. Unsur fungsional
yang wajib ada dalam klausa adalah predikat. Unsur-unsur itu sifatnya relative
tetap. Unsur-unsur subjek, prediket, objek, pelengkap, dan keterangan memiliki
fungsi yang berbeda-berbeda.
- Subjek
Subjek adalah unsur yang berfungsi
sebagai pokok pembicaraan suatu kalimat. Fungsi ini umumnya diisi oleh kata
atau frasa benda, baik itu yang konkret ataupun yang abstrak. Namun, ada pula
subjek yang diisi oleh subjek dapat pula digunakan kata tanya apa atau siapa. Subjek dalam hal ini merupakan jawaban dari pertanyaan apa dan siapa tentang prediket.
Contoh:
1) adik
saya pandai
2) bukunya
disimpan kakak saya
subjek kata klausa (1) diisi dengan
kata adik saya dan merupakan jawaban
dari pertannyaan “Siapa yang pandai?”. Subjek pada klausa (2) diisi oleh kata
buku dan merupakan jawaban dari pertannyaan “Apa yang disimpan kakak saya?”.
Selain
ciri tersebut, subjek dapat diikuti kata
itu dan kata ini, terutama
apabila kata itu masih umum. Subjek dapat pula ditambah enklitik –nya.
Contoh:
1) rumah
itu besar
2) adiknya
pintar
subjek dalam klausa dapat menyatakan
peran atau makna tertentu. Berikut makna-makna yang dimaksud.
Makna
Subjek
|
Contoh
Klausa
|
1) pelaku
|
Nisa sedang belajar
|
2) sebab
|
Perapian memanaskan kamarku
|
3) hasil
|
Baju ini dibuat ibuku sendiri
|
4) penderita
|
Batu tersebut dilemparkannya dengan keras
|
5) tempat
|
Kebunnya ditanami manga dan jambu
|
C.
Predikat
Pradiket
adalah unsur klausa yang berfungsi menjelaskan subjek. Prediket memiliki fungsi
yang sangat penting. Ketidakhadiran predikat dapat menyebabkan tidak jelasnya
makna suatu klausa. Oleh karena itu, kehadiran predikat dalam suatu klausa
mutlak diperlukan. Hal ini berbeda dalam subjek dalam kalimat-kalimat tertentu
dan ketidakhadirannya bisa ditoleransi.
Contoh:
1)
Pergi!
2)
Lari!
3)
Jangan membuang sampah disini!
Predikat umumnya berada dibelakang subjek.
Fungsi predikat sebagian besar diisi oleh kata kerja. Ciri lainnya adalah
predikat dapat ditentukan dengan pertannyaan bagaimana, sedang apa, di mana,
dari mana, dan berapa tentang subjek.
Klausa
|
Pertanyaan
|
Predikat
|
1) paman saya kaya raya
|
Paman saya bagaimana?
|
kaya raya
|
2) sahidin
sedang membaca
|
Sahidin sedang apa?
|
Sedang membaca
|
3) guruku didalam kelas
|
Guruku dimana?
|
di dalam kelas
|
4) tahu
itu dari sumedang
|
Tahu itu dari mana?
|
dari sumedang
|
5) rumahnya banyak sekali
|
Rumahnya berapa?
|
banyak sekali
|
Seperti
halnya subjek, predikat pun memiliki makna atau peran tertentu dalam klausa.
Berikut makna-maknanya.
Makna
|
Contoh
Klausa
|
1) perbuatan
|
Putri sudah
berangkat
|
2) keberadan
|
saudaranya tinggal dijombang
|
3) keadaan
|
mawar itu sangat indah
|
4) jumlah
|
mainannya banyak
|
5) pengenal
|
ayahnya petani
|
6) pemerolehan
|
tetanggaku mendapat hadiah
|
D.
Objek
Objek merupkan fungsi
klausa yang letaknya selalu berada di belakang predikat (transitif). Objek pada
umumnya berupa nomina. Dalam kalimat pasif, objek dapat berfungsi sebagai
subjek. Objek dapat ditentukandengan menggunakan pertannyaan apa atau siapa.
1)
Kata apa untuk menentukan objek yang berupa
benda, tumbuh-tumbuhan, dan hewan.
2)
Kata Tanya siapa utuk menentukan objek yang
berupa Tuhan, malaikat, atau manusia.
Adapun makna atau
peran objek adalah sebagai berikut.
Makna
|
Contoh Klausa
|
1)
Penderita
|
Ilham menendang bola
|
2)
Penerima
|
Temanku membelikan
Dina buku cerita
|
3)
Alat
|
Ia mengikatkan tali
pada sebatang pohon
|
4)
Tempat
|
Kakek menanami
kebun ini dengan pohon pisang
|
5)
Hasil
|
Kak Alam sedang
menulis skripsi
|
E.
Pelengkap
Pelengkap
mempunyai banyak persamaan dengan objek, yakni bersifat wajib hadir setelah
verba transitif. Perbedaannya, selain berupa nomina, pelengkap bisa diisi oleh
verba atau adjektiva.
Contoh:
1) Adik
bermain bola. (nomina)
2) Kami
suka berenang. (verba)
3) Bajunya
berwarna hijau. (adjektiva)
Perbedaan
lainnya, apabila predikat selalu berada setelah verba transitif, pelenkap
beradadibelakang verba semitransitif atau dwitransitif dan dapat didahuluhi
oleh preposisi.
Contoh:
1) Mereka
bermain tenis. (semitransitif)
2) Ayah
memerintahkan kakek bersenampagi. (dwitransitif)
3) Ibu
berkata bahwa ayah belum pulang. (bahwa = preposisi)
Pelengkap tidak dapat dijadikan bentuk pasif.
Contoh :
1) Adik
bermain bola basket.
2) Bola
basket bermain adik?
Selain
itu, pelengkap tidak dapat diganti dengan –nya kecuali didahului oleh
preposisi.
Contoh:
1) Negara
ini berlandaskan hukum.
2) Negari
ini berlandaskanya?
Pelenkap memiliki
makna-makna sebagai berikut.
Makna
|
Contoh Klausa
|
1) Penderita
|
Vivi berkirim surat pada
kakaknya di Bandung
|
2) Alat
|
Anak itu berpayungkan daun
pisang
|
3) Perbuatan
|
Gilang sedang belajar
menari
|
4) jumlah
|
Anak ayamnya bertambah
lima ekor
|
F.
Keterangan
keterangan adalah unsur yang
fungsinya menerangkan seluruh fungsi yang ada dalam suatu klausa. Berbeda
dengan fungsi-fungsi yang ada dalam klausa. Berbeda dengan fungsi-fungsi
lainnya, kehadiran fungsi keterangan bersifat manasuka. Ketidakhadiran fungsi
tersebut tidak akan mengganggu stuktur dan keseluruhan makna klausa.
Ciri- ciri fungsi keterangan adalah sebagai berikut.
Berdasarkan makna atau perannya, funsi keterangan terbagi
dalam beberapa macam, yakni sebagai berikut.
1) Keterangan
waktu memberikan informasi mengenai saat terjadinya suatu peristiwa. Fungsi
keterangan itu diisi oleh berbagai bentuk, yakni kata tunggal, frasa nominal,
dan frasa preposisional.
Kata Tunggal
|
Frasa Nominal
|
Frasa Preposisional
|
Kemaren
|
Sebentar lagi
|
Dari pagi hingga petang
|
Sekarang
|
Kemaren dulu
|
Sampai besok malam
|
Besok
|
Tidak lama kemudian
|
Pada hari jumat
|
Lusa
|
Beberapa hari yang lalu
|
Sesudah dia tertidur
|
Tadi
|
Sesaat setelah ayah pergi
|
Ketika hijan turun
|
nanti
|
Selama masih kuliah
|
Sejak kakinya tiada
|
Contoh:
a.
Kemaren
paman datang dari Jakarta
b.
Saatnya
telah tiba untuk lepas landas sekarang
c.
Besok
kami akan mengujunginya
d.
Tadi
pagi iya menanyakan tentang itu lagi
e.
Sebentar
lagi mereka datang
2)
Keterangan
tempat adalah keterangan yang menunjukan tempat terjadinya peristiwa atau
keadaan. Keterangan tempat selalu didahului oleh kata depan. Contoh kata depan:
di, ke, dari, sampai, dan pafda. Untuk lebih jelasnya, perhatikan table
berikut.
Contoh
Keterangan Tempat
|
Disana
|
Diatas
meja praktik
|
Dirumah
sakit
|
Di
indonesia
|
Dari
situ
|
Dari
atas
|
Dari
kelas
|
Contoh:
a.
Disana
telah terjadi tabrakan beruntun
b.
Bukunya
ditaruh diatas meja praktik
c.
Si
Kabayan tidak ada dirumah
d.
Di
Indonesia korupsi sudah menjadi hal biasa
e.
Kita
harus mulai mengerjakannya dari situ
3)
Keterangan
Tujuan
Keterangan
tujuan adalah keterangan yang menyatakan tujuan atau maksud tujuan atau maksud
perbuatan. Wujud keterangan tujuan selalu dalam bentuk frasa preposisional yang
dipakai adalah demi, bagi, guna, untuk, dan buat.
Contoh:
a.
Kami
bersedia berkorban demi kepentingan Negara
b.
Marilah
kita mengheningkan cipta bagi Palawan yangtelah jujur.
4)
Keterangan
cara
Keterangan
cara adalah keterangan yang menyatakan cara terjadinya suatu peristiwa.
Keterangan cara ada yang didahului kata depan ada pula yang tidak. Perhatikan
contoh-contohnya dalam table dibawah ini.
Berkata
Depan
|
Tidak
Berkata Depan
|
Dengan
tegas
|
Selalu
|
Dengan
benar
|
Biasanya
|
Secara
jelas
|
Secepat-cepatnya
|
Secara
baik
|
Terang-
terangan
|
Secara
bergotong-royong
|
Sehalus
mungkin
|
Tanpa
kemauan
|
Sedikit
demi sedikit
|
Contoh:
a.
Dengan
tegas ia menolak suap itu
b.
Jawablah
pertannyaan ini dengan benar
5)
Keterangan
penyerta
Keterangan
penyerta adalah keterangan yang menyatakan ada atau tidaknya orang yang
menyertai orang lain dalam melakukan suatu perbuatan. Semua keterangan penyerta
dibentuk dengan menggabungkan preposisi dengan, tanpa, atau bernama dengan kata
atau frasa tertentu. Kata atau frasa yang berdiri dibelakang preposisi itu
harus merupakan benda yang bernyawa atau yang dianggap bernyawa.
Contoh kalimat:
a.
Dia
merumuskan konsep itu dengan para pembantunya
b.
Pak
Hasyim pergi ke Mekah tanpa istrinya
c.
Pasukan
itu menyerbu kota bernama rakyat
6)
Keterangan
Rakyat
Keterangan
alat adalah keterangan yang menyatakan ada atauntidaknya alat yang dipakai
untuk melakukan suatu perbuatan. Keterangan alat selalu didahului oleh kata
depan dengan atau tanpa.
Contoh:
a.
Ayah
memukul batu itu dengan palu
b.
Adik
sedang menggambar ular dengan sepidol berwarna
c.
Saya
bekerja dengan alat ini
d.
Kakak
pegi sekolah dengan sepeda
e.
Ibu
memasak sayur ini tanpa garam
7)
Keterangan
similatif
Keterangan
similatif adalah keterangan yang mennyatakan kesetaraan atau kemiripan antara
suatu keadaan, kejadian, atau perbuatan yang lain.
a.
Tekadnya
untuk merantau teguh laksana gunung karang
b.
Apakah
selamanya kita akan hidup sebagai objek sejarah
c.
Berpikirlahseperti
orang dewasa
8)
Keterangan
penyebab
Keterangan
penyebab adalah keterangan yang menyatakan sebab atau alas an terjadinya suatu
keadaan, kejadian, atau pun perbuatan. Wujud keterangan ini selalu berupa frasa
dengan preposisi karena atau sebab.
Contoh:
a.
Banyak
pemimpin dunia jatuh sebab moralnya yang rendah.
b.
Gaji
kurang terus karena inflansi
9)
Keterangan
kesalingan
Keterangan
kesalingan adalah keterangan yang menyatakan suatu perbuatan dilakukan secara
silih berganti. Keterangan ini ditandai oleh frasa satu sama yang lain.
Contoh:
a.
Kedua
degasi itu akan merundingkan pemulihan hubungan diplomatic satu sama yang lain
b.
Ketua
dan skretaris organisasi ini membenci satu sama yang lain.
G.
Kategori Klausa
Berdasarkan kata yang menepati
predikatnya, klausa dapat diklasifikasikan menjadi lima kategori, yakni sebagai
berikut.
a.
Klausa
nominal
Klausa
nominal adalah klausa yang predikatnyaterdiri atas kata atau frasa nominal.
Contoh:
1)
Kakaknya
dokter mata
2)
Ia
guru saya
b.
Klausa
verbal
Klausa
verbal adalah klausa yang predikatnya terdiri atas kata atau frasa verbal.
Contoh:
1)
Tadi
pagi ibu berangkat kepasar
2)
Ayahku
sedang membaca Koran
Jenis
Klusa Verbal
|
Contoh
|
a.
Klausa
verbal aktif
|
Pengusaha
itu meminjamkan ayah uang
|
b.
Klausa
verbal pasif
|
Masalah
harga sedang dibicarakan
|
c.
Klausa
verbal reflektif
|
Ia
tidak dapat menahan diri
|
d.
Klausa
verbal resiprokal
|
Mereka
saling memukul
|
e.
Klausa
verbal transitif
|
Lina
sedang mencuci pakaian
|
f.
Klausa
verbal ekatransitif
|
Pemerintah
akan memasok semua kebutuhan lebaran
|
g.
Klausa
verbal dwitransitif
|
Ayahku
menugasiku pekerjaan
|
h.
Klausa
verbal semitransitif
|
Anakku
sedang belajar menulis
|
i.
Klausa
verbal tak transitif
|
Padinya
sudah menguning
|
c.
Klausa
Adjektival
Klausa
adjectival adalah klausa yang predikatnya terdiri atas kata atau frasa
adjectival.
Contoh:
1)
Temanya
sakit keras
2)
Pernyataan
orang itu benar
d.
Klausa
Nurmeralia
Klausa
nurmeralia adalah klausa yang predikatnya terdiri atas kata atau frasa numeral.
Contoh:
1)
Roda
truk itu enam
2)
Cucunya
delapan orang
e.
Klausa
Preposisional
Klausa
preposisional adalah klausa yang predikatnya berupa frasa preposisional atau
frasa depan.
Contoh:
1)
Anaknya
dirumah
2)
Sore
itu saya kekampus
Bab III
A.
Kesimpulan
Kesimpulanya,
klausa ternyata berbeda dengan yang lain. Klausa terdapat beberapa unsur yaitu
subjek, objek, predikat, keterangan, pelengkap, dan kategori klausa.
B.
Saran
Sarannya,
klausa harus kita kembangkan dengan cara kita dapat menggunakan dengan
sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar