BAB
1
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Apabila
ditinjau dari segi bentuknya, seperti yang telah kita pelajari pada bab 1,
bahwa sebuah teks terdiri atas unsure segmental dan suprasegmental. Unsure
segmental berupa deretan fonem yang kemudian membentuk kata dan
kalimat-kalimat. Sementara unsure suprasegmental tampat dari jeda dan intonasi
yang ditandai oleh tanda baca, seperti koma dan titik.
Hal
yang tidak kalah penting dalam sebuah teks adalah pemaknaan. Makna sebuah teks
terkandung dalam setiap kata dan terbentuk oleh hubungan antarkata.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
:
1.
Bagaimana cara menganalisis makna antarkata dalam
Bahasa Indonesia?
C.
TUJUAN
Dalam penulisan makalah ini,
tujuan penulisannya ialah antara lain:
1. Mengetahui
makna antarkata dalam bahasa Indonesia.
D.
MANFAAT
Manfaat
dari pembahasaan ini adalah memberikan informasi mengenai menganalisis makna antarkata
dalam bahasa Indonesia.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Pendukung
1. Penggunaan
Makna Leksikal
Makna leksikal -> Makna dasar. Makna leksikal sering
disebut makna kamus (makna yang tercatat secara baku di dalam kamus). Makna
leksikal yaitu Makna yang terkandung dalam suatu leksem (kata) sebelum
mengalami perubahan bentuk. Makna leksikal bersifat baku dan relatif tetap.
2. Makna
Gramatikal dalam Bentukan dan Relasi Antarkata
Makna gramatikal -> Makna structural. Makna gramatikal berupa pengimbuhan, pengulangan, dan
pemajemukan.
3. Pemaknaan Kata yang Bersifat Konotatif
Makna konotatif , yakni makna yang telah mengalami
penambahan dari makna asalnya. Konotatif
-> makna tidak sebenarnya (mengalami perubahan makna)
Denotatif -> makna yang sebenarnya (tidak mengalami
perubahan makna)
Makna denotatif dan konotatif memungkinkan suatu kata
untuk memiliki beragam makna (polisemi).
2
4. Kolerasi
Makna secara Tekstual dan Kontekstual
Makna yang terbentuk dalam suatu kalimat banyak
ditentukan pula oleh konteks pemakainnya. Konteks -> sosial atau
situasionalnya. Makna kontekstual sangat bergantung pada acuannya yang berada
di luar teks. Tetapi acuan makna tidak tergantung pada konteks situasi ataupun
sosia. Makna tekstual, yaitu makna yang timbulkan oleh hubungan antarkata dalam
teks tersebut.
5. Gejala-Gejala
Perubahan Makna
Beberapa penyebab perubahan makna itu
dapat dipaparkan sebagai berikut.
a. Akibat
ciri dasar yang dimiliki oleh unsur internal bahasa.
b. Akibat
adanya proses gramatikal.
c. Sifat
generik kata
d. Akibat
adanya spesifikasi atau spesialisasi
e. Akibat
unsur kesejarahan
f. Faktor
emotif
g. Tabu
bahasa
Penyebab-penyebab timbulnya perubahan
makna.
a. Ameliorasi
dan peyorasi
Ameliorasi -> dirasakan lebih baik
nilainya dari sebelumnya.
Peyorasi -> dirasakan lebih buruk dai
sebelumnya.
b. Generalisasi
dan spesialisasi
Generalisasi -> sifatnya
lebih luas dari makna sebelumnya.
Spesialisasi -> sifatnya lebih sempit dari
makna sebelumnya.
c. Sinestesia
dan asosiasi
Sinestesia ->akibat pertukaran tanggapan antara dua indra yang
berlainan. Asosiasi -> persamaan fungsi atau sifat.
3
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A.
Simpulan
Dari
hasil tinjauan pustaka dapat dikatakan bahwa menganalisis makna antarkata dalam
bahasa Indonesia memiliki makna dan fungsi berbeda.
B.
Saran
Semoga
dari hasil pembahasaan malakah ini dapat dipahami dan dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Engokos,
Kosasih.. 2013. Cerdas Berbahasa Dan Bersastra Indonesia (Menganalisis Makna
Antarkata), Penerbit Erlangga, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar